Solo (Espos.id)--Motivasi guru sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk mencetak lulusan sebagai wirausahawan dinilai masih rendah.
Promosi Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Best Private Bank for HNWIs
Hal itu terbukti masih banyaknya lulusan SMK yang belum mampu dan siap membuka usaha mandiri.
Pernyataan itu diungkapkan Kepala Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BPPTK) Jawa Tengah, Agus Triyono, di hadapan sejumlah guru dari berbagai SMK swasta di sela-sela acara Bisnis Manajemen Training di SMKN Kristen 2 Solo, Rabu (14/9/2011).
Agus menjelaskan untuk mencetak lulusan SMK yang mampu berwirausaha perlu mendapatkan dorongan yang tinggi dari guru mereka selama di sekolah.
“Harus ada dukungan dari gurunya. Namun, saya menilai sekarang ini hanya sedikit guru SMK yang punya mimpi agar anak didiknya bisa berwirausaha dan membuka pekerjaan sendiri,” lanjut Agus, saat dijumpai wartawan di sela-sela acara.
Dia mengatakan sebagian besar guru SMK hanya termotivasi untuk mencetak orang-orang yang siap kerja. Padahal, saat ini yang dibutuhkan ada generasi muda yang tidak hanya terampil akan tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
(hkt)