Solo (Espos)--Minat dosen pada bidang pengabdian pada masyarakat tergolong masih rendah jika dibandingkan minat dosen mengadakan penelitian.
Terbukti, jumlah dosen yang mengikuti kompetisi untuk mendapatkan dana dari Dikti bagi pengabdian pada masyarakat jauh lebih rendah dibandingkan minat dosen untuk mendapatkan dana penelitian.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Hasil monitoring kegiatan pengabdian dosen pada masyarakat dengan dana hibah dari Dikti, Prof Dr Okid Parama Astirin MS, mengatakan rendahnya animo dosen melakukan pengabdian pada masyarakat karena kegiatan ini memiliki lebih banyak tantangan dibandingkan kegiatan penelitian. Misalnya terkait tempat.
Jika penelitian bagi dosen ilmu pengetahuan alam mungkin cukup dilakukan di laboratorium atau pengamatan lapangan dan kemasyarakatan, pengabdian masyarakat menuntut dosen untuk terjun ke lapangan.
Penelitian dapat gagal tetapi pengabdian ke masyarakat adanya kegagalan ini tidak diperkenankan karena kepercayaan masyarakat terhadap Perguruan Tinggi akan turun. Sehingga ia pun harus kepanasan dan kehujanan. Waktu yang dibutuhkan juga terkadang jauh lebih lama dibandingkan penelitian
“Pengabdian pada masyarakat juga membutuhkan lebih banyak pemikiran solutif atas problematika yang dihadapi masyarakat. Jadi tidak banyak dosen yang berminat,” ujarnya saat ditemui Espos di Laboratorium Pusat MIPA UNS, Senin (27/9). ewt