Esposin, SOLO—Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo memberikan kekancingan atau gelar Kanjeng Pangeran kepada lima guru besar, termasuk Rektor Terpilih UNS, Hartono. Lima guru besar itu dianggap andil dalam kemajuan budaya.
Penganugerahan gelar guru besar itu berlangsung di bangsal Sidikoro Kasentanan, Keraton Solo, Selasa (23/7/2024) malam.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Prosesi seremonial penyerahan gelar dilakukan setelah acara Wilujengan Negari Pengetan 36 Windu (288 tahun) Hadeging Nagari Mataram Surakarta Hadiningrat di Sasana Hondrowino.
Total terdapat lima guru besar dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Lima guru besar tersebut yakni:
- Hartono, Direktur RS UNS yang juga merupakan Rektor Terpilih UNS.
- Widodo Muktiyo, Guru Besar Ilmu Komunikasi UNS dan Staf Khusus Menkominfo.
- Djoko Suhardjanto, Guru Besar dan Dekan Fakultas Ekonomi UNS.
- Rahayu, Guru Besar Fakultas Pertanian UNS.
- Kundharu, Guru Besar FKIP UNS
“Kami dalam pelestarian tradisi Keraton Surakarta, beliau [guru besar] turut serta memikirkan agar ilmu-ilmu yang tersimpan dalam perpustakaan kami, bisa diteliti, diriset, kemudian dikembangkan agar bermanfaat,” kata dia.
Direktur RS UNS yang juga Rektor Terpilih UNS, Hartono mengatakan selama ini pihaknya sudah konsen mengembangkan obat herbal yang bersumber dari kearifan lokal. Termasuk, kata dia, disertasi prodi Kedokteran UNS juga meneliti tentang obat herbal.
“Tidak banyak rumah sakit yang digunakan riset untuk herbal, rumah sakit UNS adalah salah satunya. Pada Covid-19 kemarin kami menemukan kunyit dan air kelapa mampu menekan serangan virus,” kata dia.
Dia mengatakan hasil temuan kandungan perpaduan kunyit dan air kelapa tersebut bersumber dari kearifan lokal. Dia berharap dengan memanfaatkan perpustakaan di Keraton bisa menemukan temuan lain, terutama dalam bidang kedokteran.
“Seperti halnya khasiat jahe, khasiat madu, dengan metode riset modern, sehingga bisa diterima oleh masyarakat luar,” kata dia.
Hartono mengatakan ketika mencalonkan sebagai rektor salah satu konsenya adalah kebudayaan. Dirinya ingin adanya pendekatan budaya bisa digunakan dalam menyusun program.
“Salah satu programnya adalah kebudayaan. Jadi kami ingin melakukan pendekatan-pendekatan berbagai bidang, termasuk pendidikan karakter itu dari pendekatan budaya,” kata dia.
Dia berharap ke depan terjalin kerja sama antara Keraton dan UNS Solo untuk mengembangkan berbagai bidang ilmu seperti pertanian, pendidikan, sampai arsitektur.