Esposin, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengingatkan 35 kabupaten/kota tetap waspada bencana kekeringan sampai kebakaran meski sejumlah daerah dilanda hujan lebat.
Sebab, sampai akhir Oktober 2024 ini, wilayah Jawa Tengah masih masuk musim kemarau dengan temperatur menembus angka 36 derajat (36?).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto, mengatakan sampai saat ini belum ada satu pun daerah yang sudah masuk musim pancaroba atau pergantian musim panas ke musim hujan.
Ia kemudian menjelaskan, hujan lebat di sejumlah daerah karena adanya fenomena madden julian oscilation (MJO).
“Pancaroba baru masuk di sejumlah daerah akhir Oktober nanti dan mulai merata pada November. Setelah itu baru musim hujan. Fenomena akhir-akhir ini karena pengaruh gangguan gelombang ekuator yang bernama madden julian oscilation,” terang Giyarto kepada Esposin, Selasa (10/9/2024).
Oleh karena itu, selain waspada dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir, daerah tetap diminta waspada dengan bencana musim kemarau. Khsusnya, mengenai peningkatan temperatur suhu pada September sampai Oktober nanti.
“Karena saat ini hingga Oktkber memang posisi semu matahari sudah di selatan, sekitar kita atay atas pulau Jawa, maka oktober berikutnya masih harus diwaspadai kebakaran hutang dan lahan di Jateng bagian timur, kemudian di Jateng bencana kekeringan juga tetap waspada,” pintanya.
Adapun temperatur yang tercatat di BMKG Ahmad Yani Semarang pada Semptember ini suhu maksimalnya juga bisa tempus diangka 36?.
Angka tersebut berbeda-beda di masing-masing daerah karena tergantung dengan kondisi geografis masing-masing.
“Di data kami yang terukur hingga 36 derajat. In terukur ya, berbeda dengan dirasakan, pastinya lebih panas karena banyak faktor seperti efek rumah kaca, aspal jalan dan lainya yang memantulkan panas,” jelasnya.
Sementara itu, warga Semarang, Olga Elvia, 28, turut kaget dengan cuaca akhir-akhir ini. Sebab, siang hari yang awalnya panas mendadak bisa mendung dan tiba-tiba hujan lebat.
“Cuacanya masih gerah, tapi hujannya lebat banget kadang. Apa sudah masuk musim hujan ya,” pungkas Olga.
Diberitakan sebelumnya, fenomena madden julian oscilation (MJO) Membuat sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) mengalami hujan lebat.
Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyatakan sampai awal September 2024 ini di 35 kabupaten/kota masih masuk musim kemarau.
Adapun berdasarkan laporan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di Jawa Tengah pada tanggal 10-11 September 2024, sebanyak 28 kabupaten/kota akan mengalami hujan lebat.
Puluhan wilayah yang diminta waspada yakni Purbalingga, Banyumas, Tegal, Pekalongan, Temanggung, Batang, Boyolali, Grobogan, Pati, Rembang, Sukoharjo, Banjarnegara, Brebes, Pemalang, Wonosobo, Kendal, Semarang, Magelang, Klaten, Sragen, Kudus, Blora, Karanganyar, dan Purworejo.