Esposin, SOLO—Sebanyak 350 siswa SMP Muhammadiyah 1 Solo mengunjungi replika Masjid Agung di depan Balai Kota Solo, Selasa (19/3/2024). Kegiatan tersebut menjadi bagian semarak Ramadan 1445 H di sekolah.
Pantauan Esposin, siswa SMP Muhammadiyah 1 Solo itu sudah berbaris menuju depan balai kota. Sebagian siswa membawa atribut dengan nuansa Ramadan seperti poster dan sarung.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Wakasek Kesiswaan SMP Muhammadiyah 1 Solo, Edy Suparmo, mengatakan pihaknya ingin memeriahkan suasana Ramadan dengan mengajak para siswa kegiatan di luar kelas.
Menurut dia, kegiatan juga sebagai ajang pembuktian para siswa peduli terhadap bulan suci Ramadan. Dia berharap, kegiatan tersebut bisa memantik apra siswa lebih memahami esensi Ramadan.
“Ini mensyiarkan Ramadan agar lebih terasa greget. Ini sekaligus mengajarkan nilai religius. Anak-anak juga supaya peduli, sehingga anak-anak lebih bertakwa,” kata dia.
Dalam kegiatan tersebut, para siswa membentangkan sarung sepanjang replika masjid. Menurut Edy hal itu bertujuan menanamkan nilai gotong royong kepada siswa.
Selain itu, dia mengatakan di akhir, diadakan salat Dhuha berjamaah di Masjid Balai Kota dan diakhiri dengan kultum yang melibatkan siswa.
Sementara itu, salah satu siswa kelas IX, Caca, mengatakan dirinya mengaku senang bisa turut serta dalam kegiatan tersebut.
Menurut dia, kegiatan tersebut bisa menjadi alternatif belajar di luar sekolah. Dia mengatakan hal itu bisa menambah variasi kegiatan belajar.
Perlu diketahui, miniatur tersebut merupakan buah karya kolaborasi dari siswa-siswa SMK di Solo. Setidaknya dalam pengerjaan miniatur masjid itu melibatkan siswa SMKN 2 Solo, siswa SMKN 5 Solo, siswa SMKN 9 Solo, dan siswa SMK Mikael Solo. Keterlibatan siswa tersebut sekaligus bagian dari proses belajar secara langsung di lapangan.
Masing-masing sekolah memiliki peran dan andil dalam bagian pengerjaan. Siswa SMKN 9 Solo mengambil bagian menggambar desain. Lalu siswa SMKN 5 Solo menggambar rencana struktur rangka. Lalu siswa SMKN 2 Solo dan siswa SMK Mikael Solo mengerjakan proses perakitan rangka atau pengelasan.