Kudus--Ratusan pelayat dari sejumlah daerah mengiringi proses pemakaman Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Jumat (2/10) pagi.
Proses pemakaman dimulai dengan upacara keagamaan yang dipimpin Kepala Desa Mijen Sujono, sekitar pukul 08:00 WIB.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Dalam sambutanya dia berharap, proses pemakaman berlangsung aman dan kondusif.
"Mudah-mudahan, persoalan teroris yang melibatkan warga di sini tidak terjadi lagi," ujarnya.
Selanjutnya, jenazah dibawa ke Masjid Al Hikmah yang berjarak sekitar 10 meter dari kediaman Isman (ayah Urwah).
Sekitar pukul 08:10 WIB, jenazah langsung diiring ke Pemakaman Bulu yang berjarak sekitar 40 meter dari masjid.
Meskipun rencana pemakaman Urwah sempat ditentang warga, tetapi warga sekitar yang ikut melayat dan mengiringi proses pemakamannya juga cukup banyak.
Bahkan, pengiringan jenazah ke lokasi pemakaman sempat menemui kesulitan, karena banyaknya pelayat di sepanjang jalan menuju makam.
Sejumlah aparat tampak berjaga-jaga di sejumlah titik lokasi strategis untuk mengamankan jalannya proses pemakaman.
Pasalnya, sejumlah pelayat ada yang dari Solo, Semarang, dan sekitarnya. Bahkan, rombongan dari Solo diangkut dengan tiga unit bus malam.
Proses pemakaman di lokasi makam dipimpin oleh Kaur Pemerintahan Abdul Halim.
Sekitar pukul 08:25 WIB, jenazah dimasukkan ke liang lahat, dilanjutkan dengan pembacaan doa.
Sementara itu, Bambang, salah seorang pelayat dari Semarang mengaku, sampai di Kudus sejak Kamis (1/10) malam bersama rombongan.
"Kami bukan anggota keluarga, tetapi sebagai sesama muslim tidak ada salahnya ikut melayat meskipun dia dicap sebagai teroris," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pelayat dari salah satu pondok di Solo yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, kedatangannya ke Kudus untuk memberikan salam terakhir kepada almarhum Urwah.
ant/fid