Esposin, JAKARTA -- Ketua DPP Golkar, Hajroyanto Y. Tohari menyatakan keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, tidak akan berimbas besar kepada basis Partai Golkar di Banten.
Dia optimistis tidak akan terjadi perubahan besar terhadap basis Partai Golkar di Banten. Sebab kemenangan dan kemajuan Partai Golkar tidak bergantung pada individu-individu tertentu, melainkan bergantung pada sistem kepartaian.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Pihaknya juga mengaku mengapresiasi sikap kooperatif Atut untuk tidak mangkir dari panggilan pemeriksaan oleh KPK meskipun saat menjalani pemeriksaan sedang tidak sehat. "Partai Golkar menyambut positif kehadiran Bu Atut ke KPK. Hal itu menunjukkan komitmennya dalam mengikuti proses hukum," ujarnya ketika dijumpai di Gedung DPR, Jumat (20/12/2013).
Hajriyanto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR ini memastikan bahwa pihaknya akan tetap memfasilitasi bantuan hukum kepada Atut jika yang bersangkutan membutuhkannya. Selain itu, dalam menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah massa pendukung Atut di Gedung KPK hari ini. Hajriyanto mengatakan bahwa massa tersebut tidak dikerahkan oleh Partai Golkar.
"Ada massa yang mendukung itu merupakan hal yang wajar. Namun, dapat dipastikan bahwa aksi tersebut tidak berdasarkan perintah dari Partai Golkar," jelasnya.
Seusai menjalani pemeriksaan selama lima jam, KPK melakukan penahanan kepada Atut. Atut ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus dugaan penerimaan suap dalam sengketa Pilkada Lebak, Banten, dan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan.