Esposin, JAKARTA -- Hak angket DPRD Banten menggulingkan posisi Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, telah bergulir. Namun Partai Golkar yang menaungi Atut menyatakan Atut akan mundur tanpa perlu didesak-desak seperti itu.
"Hanya soal waktu, menunggu suasana kondusif secara psikologis. Tidak perlu didesak," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2014).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Hajriyanto mengibaratkan momentum mundurnya Atut seperti menunggu saat yang tepat menyatakan cinta. Seseorang yang hendak menyatakan cinta tentu menunggu suasana yang kondusif untuk mengutarakan hati kepada orang lain. "Bisa dibayangkan, bagaimana seorang wanita yang sedang jatuh seperti Atut terus di-timpukin. Maka psikologisnya masih belum siap," kata Hajriyanto.
Menurut Hajriyanto, hak angket yang digulirkan di DPRD Banten hanyalah hak untuk melakukan penyelidikan. Bukan untuk memakzulkan. "Itu [pelengseran Atut] terlalu dini, prematur. Karena hak angket itu untuk melakukan penyelidikan dan kita tidak tahu penyelidikan DPRD itu memakan waktu berapa lama," tutur Hajriyanto.