Cathinone disebut-sebut sebagai ekstasi baru. Padahal, cathinone bukan sesuatu yang baru. Informasi dari wikipedia, zat yang dalam bahasa latin disebut Cathinonum dan dalam bahasa Spanyol Catinona ini, dikenal sebagai hagigat di Israel.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Senyawa kimianya disebut benzoylethanamine, merupakan golongan monoamin alkaloid yang dihasilkan tumbuhan Catha edulis (khat).
Senyawa kimia ini sama dengan ephedrine, cathone, dan amphetamine lainnya. cathinone ini mendorong munculnya dopamin, yakni sel kimia di dalam otak yang memberikan dampak rasa senang, dan bahagia.
Kadar dopamin yang tinggi menyebabkan seseorang memiliki energi yang meluap-luap, dan merasa senang. Tidak membutuhkan tidur, dan selera makan berkurang. Namun, dopamin yang berlebihan bisa menimbulkan ketidakwarasan (skizofrenia). Dopamin juga bisa menyebabkan adiksi (ketagihan).
Di dunia internasional, cathinone tergolong kelompok I pada Konvensi Psikotropika, DEA memasukkan cathinone dalam zat yang dikontrol. Beberapa negara melegalkan perdagangan zat ini, tetapi ada juga yang melarang. Di Amerika Serikat sintesis cathione ini dicampur dengan obat ‘rekreasi’ yang dikenal dengan ‘bath salts’.
Karena struktur kimianya yang sedikit berbeda dengan amphetamine yang dikenal dengan sabu, cathinone termasuk stimulan. Dampak dari pemakaian senyawa ini adalah sulit tidur (insomnia), sehingga si pemakai kuat begadang. Selain itu menimbulkan halusinasi, kecemasan, dan serangan panik. (Kabar24/nj)