Dalam kunjungan tersebut PWI Perwakilan Balikpapan dan pimpinan Redaksi Solopos saling bertukar pikiran tentang manajemen keredaksian dan cara menjaga indepensi media di tengah-tengah tekanan bisnis atau pihak luar.
Menurut Abdul Manap bahwa untuk mencari wartawan dengan indepensi dan idealism tinggi tidaklah mudah. Indepensinya wartawan di wilayahnya sering terusik dengan permintaan nara sumber yang sering memasang iklan di medianya. Menurut dia, karena wartawan juga memiliki kebutuhan hidup yang mesti dicukupi, terkadang idealisme wartawan akan tergerus.
Menanggapi hal ini, Adhitya mengatakan, untuk bertahan di tengah gempuran tekanan dan kepentingan media harus memiliki integritas. “Di media kami tidak ada intervensi oleh pihak manapun termasuk mungkin dari para pemegang saham. Kami diberi keleluasaan dengan tetap memegang teguh kaidah dan etika jurnalistik seperti menyajikan berita yang berimbang dan selalu meminta konfirmasi,” jelas Adhit.
Sementara untuk masalah kesejahteraan wartawan, pimpinan redaksi selalu berupaya untuk melakukan negosiasi dengan pihak manajemen untuk lebih memperhatikan hak karyawan sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Di lain sisi Suwarmin menambahkan, dalam menegakkan indepensi, wartawan Solopos pada awal pemagangan selalu ditekankan semangat dan integritas termasuk untuk tidak menerima amplop.