news
Langganan

PVMBG: Sebaran Abu Vulkanik Gunung Semeru Bisa Lebih Jauh - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Minggu, 5 Desember 2021 - 09:45 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi erupsi Gunung Semeru. (Antara/HO/warga Desa Oro-oro Ombo)

Esposin, LUMAJANG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan material lontaran abu vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur dapat tersebar lebih jauh, bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang disiarkan di laman resmi PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Minggu (5/12/2021), peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru juga menghadirkan potensi bahaya lain, yakni lontaran batuan pijar di sekitar puncak serta awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

Advertisement

Pada Sabtu (4/12/2021), pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer dari puncak Gunung Semeru atau dua kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara (Besuk Kobokan). "Tetapi hingga saat ini sebaran dan jarak luncur detail belum dapat dipastikan," demikian menurut keterangan PVMBG.

Baca juga: Catatan Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818-2021

Menurut PVMBG, hasil pengamatan visual menunjukkan bahwa guguran dan awan panas guguran diakibatkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava.

Advertisement

PVMBG menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1 dan 4 Desember 2021, merupakan erupsi sekunder. Hasil analisis data kegempaan tidak menunjukkan adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.

Menurut pengamatan PVMBG pada hari ini, Gunung Semeru melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 4.000 meter dari puncak atau 2.000 meter dari ujung aliran lava ke tenggara (Besuk Kobokan).

Baca juga: Misteri Gunung Semeru: Paku Bumi Jawa Ditancapkan Para Dewa

Advertisement

PVMBG juga mendeteksi gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran, dan hembusan asap kawah, yang terdiri atas 34 kali gempa letusan, dua kali gempa awan panas guguran, 13 kali gempa guguran, 15 kali gempa hembusan, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahayanya, PVMBG menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada).

Dalam status Level II (Waspada), warga dan wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan pada jarak lima kilometer dari arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara.

Warga juga diminta mewaspadai kemungkinan munculnya awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif