SOLO—PT Dirgantara Indonesia (DI) saat ini mencoba bangkit lagi dengan melakukan restrukturisasi dan revitalisasi di segala bidang. Hal ini ditegaskan perwakilan dari Departemen Komunikasi PT DI, Johan Karyansyah dalam acara media visit ke kantor redaksi SOLOPOS, Kamis (13/12/2012).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dijelaskan Johan, setelah sempat terpuruk karena masalah permodalan, kini PT DI sudah mulai melakukan produksi pesawat tepatnya setelah pemerintah ikut campur dan memberikan dukungan.
“Beban (utang) sebelumnya telah dihapuskan jadi status PT DI sekarang bankable, “ ujar Johan.
Hal tersebut ditegaskan oleh perwakilan dari PT DI lain, Windu Nugroho yang menjelaskan, saat ini PT DI juga telah mendapat suntikan modal sebesar Rp2,2 triliun.
“Dana sebesar itu digunakan untuk meningkatkan kapasitas produsksi, pelatihan sumber daya manusia (SDM), perbaikan sistem IT dan pengembangan pesawat,” jelas Windu.
Dijelaskan Windu, saat ini PT DI juga sedang mengerjakan pesawat CN295 pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebanyak 9 unit. Dari jumlah itu 2 unit sudah diserahterimakan, 4 unit dikerjakan pada 2013 dan sisanya dikerjakan pada 2014.
Dengan kapasitas SDM sebanyak 2720 karyawan tetap dan 1465 karyawan kontrak, dalam operasionalnya bekerja sama dengan pihak Airbus Spanyol dalam bentik workshop, produksi, SDM hingga engineering.
Pesawat-pesawat produksi PT DI seperti NC212,CN235 dan CN295 dikatakan memiliki sejumlah keunggulan antara lain handal, hemat bahan bakar. PT DI juga menjamin produk-produknya selalu dapat dirawat dan melayani penerbangan dengan aman.