Esposin, SOLO – Suatu hari pada 1992. Acara konferensi internasional di luar Kota Melbourne, Australia. Vedi R. Hadiz yang kini Direktur Asia Institute dan guru besar Kajian Asia di University of Melbourne saat itu bertemu dengan ilmuwan politik Benedict Richard O’Gorman Anderson alias Ben Anderson.
”Prisma adalah produk zamannya,” begitu kira-kira kata Ben Anderson kepada Vedi saat itu. Prisma yang dimaksud Ben Anderson adalah Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi Prisma yang diterbitkan Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).