news
Langganan

Presiden Jokowi Jelaskan Alasan Harga Beras di RI Mahal

by Newswire  - Espos.id News  -  Kamis, 26 September 2024 - 16:09 WIB

ESPOS.ID - Pimpinan Bulog Cabang Surakarta Andy Nugroho (kanan) mengecek ketersediaan beras di Gudang Triyagan pada Jumat (9/8/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning W.)

Esposin, NUSANTARA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal harga beras di Indonesia yang dinilai mahal. Menurutnya, hal itu dipicu harga beras impor yang dihitung dengan skema free on board atau FOB.

Pernyataan Presiden Jokowi itu merespons soal anggapan harga beras di Indonesia yang lebih mahal dibandingkan harga beras di negara-negara anggota ASEAN.

Advertisement

"Coba dilihat harga beras FOB itu berapa kira-kira US$530 sampai US$600 ditambah cost freight kira kira US$40 coba dihitung berapa. Kalau mau membandingkan itu harusnya itu di konsumen. Itu akan kelihatan," kata Presiden Jokowi, seusai meninjau Gudang Bulog Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis (26/9/2024). 

Presiden menilai harga beras impor dengan skema FOB itu sudah terbilang mahal, yakni sekitar Rp8 juta sampai Rp9 juta per ton.

Advertisement

Kemudian, ada juga biaya pengiriman barang melalui laut atau cost freight yang harus dibayar Indonesia sebagai pengimpor beras, yakni sebesar US$40 per ton atau sekitar Rp600.000 per ton.

Dari paparan tersebut, dapat dikalkulasikan harga beras impor menjadi Rp8,6 juta sampai Rp9,6 juta per ton atau sekitar Rp8.600 sampai Rp9.600 per kg.

Advertisement

Sementara itu berbicara tentang pendapatan petani yang dianggap rendah oleh Bank Dunia, Presiden Jokowi menekankan harga jual petani dipengaruhi oleh harga beras atau gabah kering panen, jika tidak ada distorsi di lapangan.

Saat ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga agar harga gabah kering panen di tingkat petani pada level Rp6.000 per kg, agar petani tetap mendapat untung dan di sisi lain harga beras di tingkat konsumen masih terkendali.

"Cek di petani harga gabah berapa. Dulu Rp4.200 (per kg) sekarang Rp6.000 (per kg). Itu gabah ya, bukan beras, dari situ kelihatan NTP juga dicek di lapangan," kata Presiden Jokowi sebagaimana dikabarkan Antara

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif