Esposin, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyebut banjir di Kalimantan disebabkan karena kerusakan alam yang parah. Daerah tangkapan hujan di provinsi itu rusak sehingga harus diperbaiki.
"Ya itu karena kerusakan wilayah tangkapan, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun, ya itu yang harus kita hentikan," ujar Presiden seusai meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 di Banten, Selasa (16/11/2021) seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, air Sungai Kapuas di Kalimantan Barat meluap karena daerah tangkapan hujan rusak dan pemerintah akan fokus memperbaiki daerah tangkapan hujan itu. "Karena memang masalah utama ada di situ," kata dia.
Ia mengatakan pemerintah mulai tahun depan akan membangun daerah tangkapan hujan yang rusak.
Baca Juga: Tiga Pekan Banjir, Puluhan Ribu Rumah di Sintang Kalbar Terendam
"Akan ada persemaian kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu, di daerah-daerah tangkapan hujan, di area tangkapan, kita perbaiki," kata presiden yang berlatar belakang sarjana kehutanan itu.
Adapun selain daerah tangkapan hujan yang rusak, dia mengatakan salah satu penyebab banjir adalah adanya curah hujan yang lebih ekstrem dari biasanya di Pulau Kalimantan.
Sejak lebih dari tiga pekan lalu terjadi banjir bandang di Kabupaten Sintang, yang dilintasi daerah aliran sungai Sungai Kapuas, sungai paling besar di Indonesia. Diperkirakan sekitar 969.000 hektare daerah aliran sungai di Kalimantan Barat rusak lahan dan kritis, dan yang paling besar adalah DAS Sungai Kapuas.