"Tinggi gelombang maksimum di perairan selatan Jateng-DIY pada hari Senin (26/3/2012) hingga beberapa hari ke depan diprakirakan hanya berkisar 0,75 - 1,5 meter. Kondisi ini diprakirakan aman bagi pelayaran," kata prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Minggu (25/3/2012). Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan tidak terpantau adanya gangguan tropis di wilayah perairan selatan Indonesia khususnya selatan Jateng-DIY.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Lebih lanjut, dia mengatakan, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Jateng-DIY diprakirakan berkisar antara 0,75-1,25 meter dengan kecepatan angin 5-12 knots yang bertiup dari arah tenggara hingga barat. Sementara di wilayah Samudera Hindia selatan Jateng-DIY, kata dia, tinggi gelombang maksimum diprakirakan berkisar antara 1,25-1,5 meter dengan kecepatan angin 8-15 meter yang bertiup dari arah tenggara hingga barat.
"Secara umum, kondisi cuaca di atas wilayah perairan selatan Jateng-DIY berpeluang terjadi hujan ringan antara malam hingga pagi hari," katanya. Ia mengatakan, hujan ringan juga berpeluang terjadi di wilayah Jateng bagian selatan khususnya Kabupaten Banyumas dan Cilacap pada sore hingga pagi hari.
Menurut dia, suhu udara di wilayah Jateng bagian selatan diprakirakan berkisar antara 24-33 derajat Celcius dengan kelembaban udara 60-96 persen. "Kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah Jateng selatan diprakirakan 5-35 kilometer per jam dari arah tenggara dan barat," katanya.
Disinggung mengenai prakiraan awal musim kemarau, dia mengatakan, hal itu tergantung pada karakteristik masing-masing daerah dan hingga saat ini diprakirakan tidak mengalami pergeseran. Dalam hal ini, dia mencontohkan awal musim kemarau di Cilacap diprakirakan pada bulan Juni.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Kebumen memiliki karakteristik sama dengan Cilacap sehingga awal musim kemaraunya diprakirakan akan berlangsung sama.