Esposin, MALANG -- Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan anggota Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon yang mengatakan ide Revolusi Mental yang digagas Jokowi adalah ide komunis.
Jokowi menjelaskan, Indonesia saat ini tengah mengalami kebobrokan mental. Sehingga, kata dia, pembenahan harus dilakukan berawal dari mental seluruh masyarakat itu sendiri.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
"Sehingga kata-katanya revolusi mental. Kok enggak sadar-sadar sih. Kita ini sekarang keadaannya seperti ini kok," kata Jokowi di Malang, Jumat (27/6/2014) malam.
Menurut dia, banyak pihak yang iri dengan ide Revolusi Mental yang diusung dirinya bersama Jusuf Kalla (JK). Namun ia tak menyebutkan dengan tegas apakah pihak yang dimaksud itu adalah kubu Prabowo-Hatta. "Itu karena enggak punya program seperti itu. Karena program [Revolusi Mental] bagus," ujarnya.
Sebelumnya, akun Twitter @fadlizon menyebut Revolusi Mental punya akar tradisi komunis. Dia bahkan menyebut Karl Marx sudah pernah menggunakan istilah Revolusi Mental pada 1869. Berikut kultwit @fadlizon:
- Indonesia tak ada hub dg NAZI, yg ada dg komunis. Nah 'Revolusi Mental' punya akar kuat tradisi paham komunis.
- Karl Marx gunakan istilah 'Revolusi Mental' th 1869 dlm karyanya Eighteenth Brumaire of Louis Bonapartem.'
- 'Revolusi Mental' jg jd tujuan May Four Enlightenment Movement di China 1919 diprakarsai Chen Duxui (pendiri Partai Komunis Cina).
- Aidit PKI, hilangkan nama Achmad dr nama depannya n ganti dg Dipa Nusantara (DN) dg alasan 'Revolusi Mental' yaitu hapus yg berbau agama.