Esposin, JAKARTA -- Isu agama yang belakangan menimpa capres nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi), ternyata tidak memengaruhi mayoritas pemilih beragama Islam untuk tetap mendukung Jokowi.
Seperti yang diketahui, Jokowi diterpa banyak isu SARA menjelang pelaksanaan Pilpres 2014. Kampanye hitam itu antara lain menuding Jokowi berasal dari etnis Tionghoa, diragukan keislamannya, tidak bisa mengaji, dan sebagainya.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Survei yang dilakukan Indo Barometer menyatakan pemilih beragama Islam tetap memilih Jokowi-JK dengan persentase 49,9%. Sedangkan Prabowo-Hatta mendapatkan suara pemilih beragama Islam dengan persentase 37,4%.
Begitu juga massa dari dua ormas besar, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Berdasarkan survei, massa NU tetap memilih Jokowi-JK dengan persentase 54,1% berbanding 38,1% dan massa Muhammadiyah mencapai 47,3% berbanding 41,8%.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, mengatakan kampanye hitam berbau SARA dianggap sebagai salah satu titik yang berpotensi menurunkan elektabilitas Jokowi-JK. Terlebih jumlah partai berbasis massa Islam di kubu Prabowo-hatta lebih banyak daripada Jokowi-JK.
"Namun, ternyata posisi pemilih islam mayoritas masih ke Jokowi-JK. Maka isu agama ini ternyata tidak bekerja maksimal,"jelasnya.
Survei yang dilakukan sejak 28 Mei 2014 hingga 4 Juni 2014 ini melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia. Adapun margin error dalam pengumpulan data ini sebesar 3% dengan tingkat kepercayaan 95%.