by Setyo Aji Harjanto - Espos.id News - Jumat, 11 Februari 2022 - 21:01 WIB
Esposin, JAKARTA — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan kebijakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, khususnya pembelian pesawat tempur Dassault Rafale dan F-15.
“Pak Prabowo Subianto, apakah layak kita jor-joran belanja pesawat tempur sekarang? Musuh kita sekarang virus, senjata yang dibutuhkan obat dan vaksin” kata Juru Bicara DPP PSI, Rian Ernest, dalam rilisnya yang dikutip Esposin dari Bisnis, Jumat (11/2/2022).
Rian menilai, Prabowo harus transparan ke publik terkait dalam pembelian Alutsista.
“Sikap terbuka itu bisa dimulai dengan merilis rencana strategi pembelian Alutsista. Apa saja yang mau dibeli, apa dasar kebijakannya, dan seterusnya,” katanya.
“Sikap terbuka itu bisa dimulai dengan merilis rencana strategi pembelian Alutsista. Apa saja yang mau dibeli, apa dasar kebijakannya, dan seterusnya,” katanya.
Baca Juga: Ini Dassault Rafale, Pesawat Tempur Incaran Menhan Prabowo Subianto
Dikatakan, Prabowo harus bijak melihat prioritas belanja mengingat kondisi pandemi yang masih menjadi ancaman saat ini dan perekonomian bangsa yang belum pulih.
Dia melanjutkan, bahwa peremajaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) memang penting, tetapi dibutuhkan transparansi dan skala prioritas, sebab pengadaan tersebut turut menggunakan uang Negara.
“Peremajaan alutsista jelas penting. Tolong pastikan anggarannya transparan dan ada skala prioritas. Kita tidak ingin ada tragedi kapal selam Nanggala terulang. Pesawat Hercules jatuh lagi. api anggarannya harus terukur dan sesuai prioritas penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi,” kata Rian.
Baca Juga: Meninggal, Fatimah Kader PSI Jadi Tersangka lalu Kasus Ditutup
Sekadar informasi, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI resmi menandatangani kesepakatan pembelian 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale dengan perusahaan penerbangan Prancis, Dassault Aviation.
Nilainya mencapai 8,1 miliar dollar atau sekitar Rp116 triliun.
Kesepakatan pembelian itu berlangsung pada Kamis 10 Februari 2022 disaksikan langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Pada hari yang sama, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui rencana penjualan 36 jet tempur F-15 ke RI. Nilainya mencapai US$14 miliar atau sekitar Rp200 triliun.