Esposin, SOLO—-Terdapat 11 akun milik calon peserta didik (CPD) diduga digunakan orang lain dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kota Solo. Hal itu terjadi pada pelaksanaan hari kedua, Selasa (9/7/2024).
Kepala Bidang SMP Disdik Solo, Abi Satoto, mengatakan sudah terdapat aduan yang masuk ke helpdesk atau posko aduan terkait temuan tersebut.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
“Polanya sama, dia mau mendaftar kok sudah terisi, padahal saya sudah konfirmasi ke penyedia, kalau masuk tanpa menggunakan akun itu tidak bisa,” kata dia ketika ditemui Esposin di kantornya, Kamis (11/7/2024).
Pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Namun, untuk sementara terdapat indikasi bahwa akun tersebut digunakan oleh orang lain.
“Ini masih kita cari tahu kepastiannya seperti apa, tapi secara sistem sepertinya tidak ada hack [peretasan], kemungkinan ada kebocoran. Artinya ada yang menggunakan akun itu” kata dia.
Dia mengatakan 11 CPD tersebut melakukan verifikasi di SMPN 1 Solo. Setelah selesai melakukan verifikasi, 11 akun PPDB tersebut ternyata sudah melakukan pendaftaran. Padahal, orang tua CPD merasa belum memilih sekolah.
“Merasanya orang tua belum merasa mendaftar kok sudah terdaftar ke sekolah yang bukan tujuannya,” kata dia.
Abi mengatakan seharusnya akun kata sandi sandi bersifat rahasia sehingga tidak diketahui oleh orang lain. Hanya ada sejumlah orang tua yang meminta pihak sekolah untuk membantu membuatkan akun.
Ketika ditanya kemungkinan ada petugas dari sekolah yang membocorkan akun tersebut, Abi mengatakan saat ini masih pendalaman. Pihaknya masih belum bisa menjawab hal tersebut.
Namun. dia memastikan 11 akun tersebut bisa digunakan CPD untuk mendaftar sekolah sesuai keinginan. Abi mengatakan pihaknya sudah melakukan reset pada 11 akun tersebut.
Sekretaris Disdik Kota Solo, Abdul Haris Alamsyah, mengatakan pihaknya menerima laporan pada Selasa (9/7/2024) pagi. Meski begitu, sampai saat ini belum diketahui motifnya. Namun, dia memastikan tidak ada yang dirugikan dalam kasus tersebut.
“Prinsip kami yang penting tidak ada yang dirugikan. Semua kendala yang lapor ke kami langsung ditindaklanjuti. Ini sudah dilakukan reset, kemudian bisa memilih lagi,” kata dia.
Sebelumnya, juga terdapat aduan di laman Unit Layanan Aduan Masyarakat [ULAS] atas nama Yunita Ika Sari, Rabu (10/7/2024). Ika merasa belum mendaftarkan anaknya di sekolah mana pun, namun di akun milik anaknya sudah ada sekolah yang dipilih.
"Siang Mas Wali, tadi pagi banyak yang protes ke dinas (pendidikan) termasuk saya atas kasus pendaftaran goib karena ngehack akun siswa pada tanggal 9. Semua korban setelah verifikasi ke SMP 1. Mohon ditindaklanjuti karena pendaftaran tinggal 2 hari lagi," tulis Ika dalam laman ULAS, dikutip Kamis (11/7/2024).