Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan lonjakan transaksi mencurigakan mulai teradi sejak 2 tahun sebelum Pemilu dan intensitasnya semakin tinggi hingga hari pemilihan. Saat pemilu sangat rawan terjadi transaksi politik.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Transaksi mencurigakan setelah menjabat bagi kepala daerah akan cenderung menurun, karena dia sudah memanfaatkan birokrasi sehingga birokrat sangat rentan digunakan oleh mafia korupsi," paparnya di Medan, Kamis (10/10/2013).
Untuk itu, saat kepala daerah tertangkap melakukan korupsi bisa dipasikan bawahannya juga terlibat. Dia memastikan dua level di bawah kepala daerah pasti mengetahui transaksi maupun praktik korupsi atasannya.
Adapun untuk pemilihan anggota legislatif, sambungnya, transaksi mencurigakan yang dilakukan anggota dewan menjelang Pemilu legislatif terus meningkat. Bahkan peningkatan itu terus berlangsung hingga calon anggota legislatif itu telah resmi terpilih.