Esposin, KEDIRI — Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur meminta pegiat media sosial Eko Kuntadhi lebih bijak dan santun dalam beraktivitas di media sosial.
Kasus penghinaan putri kiai Ponpes Lirboyo, Imaz Fatimatuz Zahra (Ning Imaz) diharapkan menjadi pembelajaran penting bagi Eko Kuntadhi yang juga Koordinator Ganjarist, elemen yang mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024 itu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Pondok Pesantren Lirboyo meminta Eko Kuntadhi menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial di masa-masa mendatang," bunyi poin kelima kesepakatan antara Eko Kuntadhi dengan Ponpes Lirboyo, seperti dikutip Esposin dari NU Online, Jumat (16/9/2022).
Pondok Pesantren Lirboyo berharap media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tapi justru untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan Informasi yang bermanfaat.
Baca Juga: Ning Imaz Dihina, Warganet Desak Eko Kuntadhi Diproses Hukum
Seperti diketahui, Eko Kuntadhi akhirnya mendatangi Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022), untuk meminta maaf kepada terkait postingan video yang menyebut Ning Imaz tolol.
Ning Imaz adalah putri kiai di Ponpes Lirboyo.
Dikutip Esposin dari NU Online, Kamis, Eko Kuntadhi tiba di Lirboyo pada pukul 17.05 WIB ditemani salah satu kader Nahdlatul Ulama, Guntur Romli.
Baca Juga: Hina Ning Imaz, Eko Kuntadhi: Saya Salah, Tak Ada Alasan Membenarkan
Kedua orang tersebut diterima oleh salah satu dzurriyah Pondok Lirboyo, K.H. Agus Abdul Muid Shohib atau Gus Muid di Auditorium Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin.
Selain Gus Muid, juga hadir Ning Imaz bersama suaminya Gus Rifqil Muslim Suyuti, serta Gus Dahlan Ridlwan, serta Gus Abu Bakar.
Pertemuan berlangsung lebih kurang satu jam dengan menyepakati beberapa hal terkait penghinaan Eko Kuntadhi kepada Ning Imaz di Twitter.
Baca Juga: Profil Ning Imaz, Putri Kiai Ponpes Lirboyo yang Dihina Eko Kuntadhi
Gus Muid menjelaskan, enam poin kesepakatan telah dihasilkan dari pertemuan tersebut.
Pertama, telah datang Eko Kuntadhi untuk meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahannya di Twitter dan Instagram yang berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada salah satu dzurriyah Pondok Pesantren Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahra.
Kedua, Eko Kuntadhi mengakui kesalahan dan kekhilafannya pada unggahan tersebut, serta siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.
Baca Juga: Hina Ning Imaz, Eko Kuntadhi: Saya Salah, Tak Ada Alasan Membenarkan
Ketiga, di antara tanggung jawab Eko Kuntadhi, hari ini menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Ning Imaz dan keluarga serta siap menyampaikan permohonan secara terbuka melalui media.
Keempat, Ning Imaz atas petunjuk dari Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo telah menerima permohonan maaf Eko Kuntadhi.
Kelima, Pondok Pesantren Lirboyo meminta Eko Kuntadhi menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial di masa-masa mendatang.
Baca Juga: Ning Imaz Dihina, Warganet Desak Eko Kuntadhi Diproses Hukum
Keenam, Pondok Pesantren Lirboyo berharap media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tapi justru untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan Informasi yang bermanfaat.