Jakarta--Dua bom molotov yang ditemukan di dua pos polisi lalu lintas di jalan Jogja-Solo, Klaten, Jawa Tengah (Jateng) masih diseldiki.
Namun polisi belum bisa memastikan bom tersebut milik kelompok teroris.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Kalau kita katakan bom itu berati ledakan. Ledakan itu menimbulkan ketakutan. Perbuatannya itu disebut teror. Belum tentu kelompok teror mana tapi perbuatannya teror. Belum ketahuan kelompok siapa," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (1/12).
Menurut Iskandar dari isi bahan bom molotov tersebut dinilai tidak akan menimbulkan ledakan yang bahaya. Alasannya karena bahannya berasal dari bensin.
"Kalau dilihat seperti ini, bom ini belum canggih karena tidak terlihat adanya mesiu juga tidak ada bahan peledak atau tnt yang dirakit dalam kardus tersebut," terang Iskandar.
Menurut Iskandar, bom yang dirakit kelompok teroris umumnya memiliki ciri khusus serta semakin canggih. Namun bom yang ditemukan kali ini tidak canggih tapi memiliki kekhasan.
"Kita lihat disini bensin bisa dibeli dimana saja. Tapi detonator, timer dan baterai itu ada kekhasan dari kelompok tertentu istilahnya ada bom siganture dari masing-masing kelompok," terangnya.
Sebelumnya diberitakan dua bom yang dirakit sedemikian rupa. Ditemukan di Pos Polisi Karang dan Pos Polisi depan Rumah Sakit Islam Klaten.
Bom yang ada dalam kardus tersebut terdiri dari bensin yang dimasukan ke dalam 5 botol aqua disertai, baterai, timer dan detonator. Sebelum meledak bom tersebut telah berhasil dijinakkan oleh polisi. dtc/nad