Jakarta--Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengakui kemungkinan kepemilikan senjata oleh tersangka teroris merupakan selundupan dari negara lain. Polisi diminta mengusut kemungkinan penyelundupan senjata tersebut.
"Kemungkinan adanya penyelundupan senjata itu bisa saja," ujar Djoko ditanya seusai hadir di lomba Lari 10 K di Silang Monas, Jakarta, Minggu (26/9).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Djoko mengatakan pihaknya belum menerima laporan penyelundupan senjata, namun dia meminta polisi segera menyelidiki indikasi itu. "Kemungkinan itu ada aja. Tapi kalau ada penyelundupan, itu lebih di domain kepolisian," kata Djoko.
Djoko juga menegaskan serangan bersenjata yang dilakukan teroris di Polsek Hamparan Perak sudah dikategorikan sebagai ancaman terhadap RI. Gerakan ini mesti ditumpas karena termasuk kejahatan yang luar biasa.
"Kemarin itu kan menyerang kepolisian. Itu kepolisian Republik Indonesia. Itu berarti sudah mengancam negara kita," terangnya.
Aksi terorisme di Indonesia akhir-akhir ini dilakukan dengan mengunakan senjata api. Senjata ini disebut-sebut diperoleh teroris dari daerah sisa-sia konflik seperti Aceh dan Poso. Namun juga santer beredar, jika senjata itu diselundupkan dari negara lain, seperti dari Mindanao, Filipina.