Esposin, JAKARTA -- Hasil jajak pendapat Media Survei Nasional (Median) menyebutkan hal-hal mengejutkan. Selain menyebutkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo turun, hasil survei ini mengklaim suara akar rumput partai tidak sesuai pilihan elitenya.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Salah satunya adalah Partai Hanura yang baru saja mendeklarasikan pendiri partai yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, sebagai calon wakil presiden. Namun, hasil survei itu menyebutkan Wiranto bukan capres pilihan utama akar rumput pemilih Hanura.
Menurut Median, mayoritas konstituen Hanura memilih Prabowo Subianto (30,0%), disusul Gatot Nurmantyo (25,0%), Joko Widodo (10,0%). Di bawahnya, ada Anies Baswedan 10%, Hary Tanoesoedibjo 10,0%, dan sebanyak 10,0% konstituen Hanura lainnya belum menentukan pilihan.
Mengacu hasil survei itu, Ketua Dewan Pembina Hanura tersebut memang masuk daftar 24 nama capres pilihan responden. Survei dilakukan dari 1-9 Februari 2018 terhadap 1.000 responden dengan marjin kesalahan +/-3,1% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling secara proporsional asal provinsi dan gender.
Median mendapati elektabilitas Wiranto sebesar 1% atau berada di urutan ke-13 capres pilihan responden. Tidak ada rincian mengenai sumber suara pria asal Jawa Tengah tersebut.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menjelaskan sampai saat ini tidak ada capres selain Jokowi dan Prabowo yang memiliki elektabilitas di atas dua digit. Penyebabnya, menurut dia, publik menganggap belum ada sinyal dari nama lainnya untuk maju dalam Pilpres.
“Mereka belum melakukan sosialisasi program secara maksimal. Alhasil, pilihan terhadap mereka juga belum maksimal,” ujarnya saat merilis survei bertajuk Lampu Kuning untuk Jokowi di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Survei Median dilakukan dari 1-9 Februari 2018 alias sebelum Wiranto diumumkan sebagai jagoan Hanura. Lagipula, jajak pendapat tersebut tidak secara khusus menawarkan kepada responden nama-nama cawapres.
Bukan mustahil, sejak hari ini, kinerja Wiranto di pemerintahan bisa meraup perhatian masyarakat. Secara politik, kinerja positif berpeluang dikonversi menjadi elektabilitas sehingga memperbesar peluangnya digandeng oleh Jokowi.