Penegasan Musfihin Dahlan bahwa capres partai Golkar masih bisa dievaluasi dikemukakan saat Diskusi Efek Jokowi dan Strategi Parpol di Pilpres 2014' di Jakarta, Minggu (23/3/2014). Catatannya, evaluasi itu dilakukan jika perolehan suara partai itu pada Pemilu 2014 tidak signifikan. "Setelah pemilu legislatif akan diselenggarakan rapimnas (rapat pimpinan nasional) untuk mempersiapkan agenda pemilu presiden," papar Musfihin Dahlan.
Menurut Mufsihin, Partai Golkar menargetkan perolehan suara 30% sesuai keputusan Rapimnas 2012. Jika pada pemilu legislatif mendatang, perolehan suara partai Golkar kurang dari 20%, apalagi jauh di bawah angka tersebut, maka ada kemungkinan munculnya usulan evaluasi. Mufsihin menjelaskan, jika pada Rapimnas mendatang forum peserta mengusulkan agar dilakukan evaluasi terhadap pengusungan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden karena perolehan suara Partai Golkar tidak signifikan, maka calon presiden Partai Golkar bisa berubah lagi.
Sebaliknya, kata dia, jika forum peserta tetap rapimnas tetap mengusung Aburizal Bakrie, maka tidak ada evaluasi terhadap calon presuden. "Partai Golkar itu selalu dinamis. Tidak ada pemilik tunggal di partai Golkar, karena sejarahnya memang didirikan oleh empat organisasi yang kemudian membentuk sekber (sekretariat bersama)," katanya.