Berdasarkan hasil survei tersebut, Prabowo-Hatta dinilai lebih jujur dan lebih taat beragama dibandingkan Jokowi-JK. Kenyataan itu menarik dicermati mengingat selama ini media massa lahan propaganda capres-cawapres Jokowi-JK menekankan religiusitas jago mereka ketimbang rival.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Prabowo-Hatta menang di sifat jujur, pandai, berwibawa, tegas, dan taat beragama, sedangkan Jokowi-JK hanya menang di dua sifat, yaitu berpihak pada rakyat dan bersih dari KKN," papar peneliti senior PDB Agus Hertha, dalam acara Survei Elektabilitas Capres: Siapa Menang di Tikungan Akhir di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis.
Perinciannya, sifat jujur menurut masyarakat lebih dimiliki Prabowo-Hatta (15%) ketimbang Jokowi-JK (14,8%). Sifat pandai lebih dimiliki Prabowo-Hatta (0,5%) ketimbang Jokowi-JK (0,4%). Prabowo-Hatta lebih memiliki sifat berwibawa (3,1%) ketimbang Jokowi-JK (0,8%). "Untuk jujur, trennya bergerak ke Prabowo. Cukup menjungkirbalikkan persepsi yang ada di media," jelas Agus.
Pada sifat tegas, Prabowo-Hatta memimpin jauh dengan 10,4%, berbanding 1,8% untuk Jokowi-JK. Begitu pula dengan taat beragama, Prabowo-Hatta mencapai 2%, sedangkan Jokowi-JK 1,1%. Dua sifat sisanya, Jokowi-JK mengungguli Prabowo-Hatta. Sifat berpihak kepada rakyat Prabowo-Hatta 9,8% berbanding 6% untuk Jokowi-JK. Sementara pada sifat bersih dari KKN, Jokowi-JK mencapai 2,2%, sedangkan Prabowo-Hatta 1,6%.
Adapun, tingkat elektabiltas sebagimana diberitakan Esposin, kedua pasang kandidat kini berselisih 8,4 %. Persentase elektabilitas Prabowo-Hatta 40,6% berbanding 32,2% untuk Jokowi-JK.
Lembaga survei yang didirikan Didik J.Rachbini, salah seorang anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta itu, dilakukan pada 23 Juni-1 Juli 2014. Metode pengumpulan data dengan tatap muka dan melibatkan 1.090 responden di 20 provinsi yang diacak untuk dipilih. Metode sampel dipilih secara acak dengan margin of error 3%.