by Adib Muttaqin Asfar Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 27 Mei 2014 - 21:30 WIB
ESPOS.ID - Personil grup band Slank berfoto untuk mempertontonkan kaus dukungan atas penuntasan kasus terbunuhnya wartawan Harian Bernas Fuad Muhammad Syafruddin atau Udin setelah acara jumpa pers di Jambuluwuk Hotel, Jogja, Senin (2/12/2013). Hingga kini misteri kematian Udin tak kunjung mampu dituntaskan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
Esposin, JAKARTA -- Pertemuan antara capres dari koalisi PDIP, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI, Joko Widodo alias Jokowi, dengan band Slank di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014) sore, menghasilkan sebuah manifesto.
Isi manifesto yang disebut sebagai Revolusi Cinta itu berisi tujuh poin yang berisi semangat anti korupsi dan berbagai reformasi. "Sudah saya terima manifesto Slank ini. Tapi tidak usah saya bacakan karena terlalu panjang," kata Jokowi di Gang Potlot, Selasa sore.
Meski tidak menyebut secara komplet, Jokowi memberi petunjuk terkait kesepakatannya dengan Slank. "Saya dapat masukan, ada lima lembar. Pertama, ide moral indonesia, birokrasi model online, sudah kita lakukan," ujar Jokowi.
Poin lainnya adalah pengadilan bagi pelaku pelanggaran hukum dan HAM, pendidikan moral dengan adat dan kesopanan, serta korupsi dan terorisme ditetapkan menjadi kejahatan luar biasa. "Contoh, semua aliran keuangan harus lewat bank, ini sudah coba kita lakukan. Hormati adat lewat hukum adat dan kejahatan kemanusiaan harus dihukum," katanya.
Jokowi juga membeberkan beberapa alasan yang membuatnya mau membuat kesepakatan dengan Slank.
"Saya berkunjung ke Slank lagi karena ada tiga alasan. Pertama, Slank gencar kampanye antigolput. Kedua, Slank konsisten kampanye antikorupsi, kita juga cocok. Ketiga, Slank adalah contoh revolusi mental, anak muda yang produktif itu saja," katanya.