Esposin, JAKARTA—Imbauan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) kepada rektor tersebut disampaikan Senin (12/6/7).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Kami minta rektor menerima semua peserta Bidikmisi yang lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri [SBMPTN], Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri [SNMPTN], dan seleksi mandiri," ujar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Intan Ahmad, dalam konferensi pers di Jakarta seperti dilansir Antara, Senin.
Meski jumlah peserta dari beasiswa Bidikmisi melebihi kuota, rektor diminta menerima semuanya. "Tolong diterima dulu karena tidak semua perguruan tinggi memenuhi kuota. Yang tidak memenuhi, kuotanya bisa dialihkan," tambah dia.
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Peserta Bidikmisi yang lulus seleksi PTN akan diverifikasi kelayakan maupun kuota oleh perguruan tinggi penerima.
"Jumlah kuota Bidikmisi tahun ini adalah 80.000 orang. Apabila jumlah peserta Bidikmisi di perguruan tinggi lebih besar dibanding kuota, setiap perguruan tinggi diharapkan membantu calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu sesuai skema yang ditetapkan masing-masing perguruan tinggi," papar dia.
Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Herry Suhardiyanto, mengaku juga pernah mengalami kekurangan kuota. "Skema yang digunakan untuk mengatasi kekurangan kuota Bidikmisi di IPB adalah menggunakan bantuan beasiswa dari alumni. Beberapa waktu lalu terkumpul Rp1,4 miliar," kata Herry.