Esposin, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti mempertimbangkan Helikopter EC-725 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI), sebelum memutuskan membeli dari pihak asing.
Keyakinan itu diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi, di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
"Sejauh ini saya melihat helikopter kepresidenan yang sudah ada masih baik dan layak karena jarang digunakan. Tapi kalau pemerintah memang mau mengganti, Pak Presiden melalui Mensesneg, pasti akan mempertimbangkan opsi semua produk yang ada termasuk buatan PT DI," ujar Yuddy Chrisnandi.
Pernyataan Yuddy menyoal rencana pengadaan helikopter khusus Presiden dan Wakil Presiden yang menuai pro dan kontra. TNI AU menginginkan helikopter Presiden dibeli dari Italia yakni jenis AW-101, sedangkan sejumlah kalangan merekomendasikan pembelian helikopter buatan PT DI yakni tipe EC-725.
Hingga saat ini kata dia, Presiden belum mengambil keputusan apakah pasti membeli helikopter buatan Italia atau buatan PT DI.
Lebih lanjut, Yuddy memandang jika alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan PT DI memenuhi standardisasi, memiliki kemampuan sepadan dengan buatan asing, dan lebih murah pasti Presiden akan memilih dan mengutamakan buatan anak bangsa.
Dia menekankan pemerintahan Jokowi memiliki komitmen membangun kemandirian bangsa sesuai semangat trisakti, termasuk dalam pemilihan alutsista.