by Adib Muttaqin Asfar Jibi Solopos - Espos.id News - Jumat, 6 November 2015 - 18:00 WIB
Esposin, SLEMAN -- Pesawat Boeing 737-900 milik Batik Air ID6380 rute Jakarta-Jogja yang tergelincir di Bandara Adi Sucipto, Sleman, DIY, Jumat (6/11/2015) pukul 15.00 WIB, diduga bukan karena faktor cuaca. Saat pesawat mendarat, hujan ringan sedang mengguyur bandara.
"Kondisi di lapangan cuaca sedang hujan ringan, tidak terlalu deras. Tidak ada hubungan dengan cuaca, pilot sudah kontak, dan diizinkan untuk mendarat," kata General Manager Bandara Adi Sucipto, Agus Pandu Purnama, dalam wawancara via telepon yang ditayangkan live di Metro TV, Jumat sore.
Insiden pesawat Batik Air yang tergelincir ini memang sempat membuat sejumlah penerbangan dialihkan. Namun sesuai standar penanganan insiden di bandara, penutupan hanya berlangsung satu jam dan run way siap digunakan.
"Ada tiga penerbangan, Sriwijaya Air ke Solo, Citilink, dan Garuda divert. Setelah pesawat keluar runway, sekarang dinyatakan klir. Tapi untuk pesawat [Batik Air] itu masih menunggu peralatan dari Jakarta, malam ini baru sampai Jogja," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Umum Lion Air Edward Sirait. "Saya tidak bisa menjawab soal penyebabnya, karena harus menunggu penyelidikan. Tapi informasi yang kami dapat, saat landing memang sedang hujan. Tapi saya pikir ada hal lain dan pasti akan dipelajari tim ahli," katanya dalam wawancara jarak jauh dengan TV One, Jumat sore.
Sementara itu, soal nasib penumpang, Edward menyatakan seluruh penumpang sudah kembali ke tempat atau rumahnya masing-masing. Untuk menambal rute tersebut, Batik Air akan mengoperasikan pesawat cadangan. "Memang tidak bisa dihindari ada penerbangan yang delay terkait penggunaan pesawat cadangan ini."