Esposin, SIDOARJO -- Chief Executive Officer Airasia Group, Tony Fernandes, mengatakan ada sesuatu yang tidak seharusnya sehingga terjadi kecelakaan pesawat Airasia QZ-8501 pada Minggu (28/12/2014).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Namun demikian, kata dia, terlalu awal untuk membuat kesimpulan setelah pencarian selama tiga hari ini. "Terlalu prematur untuk membuat kesimpulan," jelasnya di crisis center Terminal 2 Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12/2014).
Menurutnya, sebelum ada investigasi menyeluruh, tidak bisa diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, jajarannya untuk saat ini fokus memberikan apa yang terbaik yang diperlukan keluarga korban.
Ditemui wartawan di lokasi yang sama, Kepala Basarnas Jawa Timur, Hernanto, mengatakan korban yang dievakuasi di sekitar perairan Pangkalan Bun akan dibawa ke Surabaya secepatnya sepanjang memungkinkan. "DVI akan difokuskan di RS Bhayangkara," katanya.
Disinggung soal kemungkinan penumpang dan kru ditemukan selamat, Hernanto mengatakan tidak tahu kondisi pastinya. Meski demikian, Basarnas berharap bisa melakukan yang terbaik.