Esposin, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia menyiapkan RS Bhayangkara Polri di Surabaya untuk mengidentikasi jenazah para korban kecelakaan pesawat Airasia QZ 8501 yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalteng.
"Rencananya seluruh jenazah dibawa ke Surabaya. RS Bhayangkara sudah disiapkan untuk mengidentifikasi para korban," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, di Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Tim Disaster Victim Identification (DVI) pun sudah ditempatkan di RS tersebut guna menangani proses identifikasi jenazah. Selain menempatkan posko DVI di Surabaya, Polri juga menempatkan posko DVI di Pangkalan Bun.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) pun sudah ditempatkan di RS tersebut guna menangani proses identifikasi jenazah. Selain menempatkan posko DVI di Surabaya, Polri juga menempatkan posko DVI di Pangkalan Bun.
Sementara data ante mortem (ciri semasa hidup) keluarga penumpang korban Airasia belum diambil seluruhnya. Hingga kini data ante mortem pihak keluarga korban baru mencapai 60 persen yang sudah diambil oleh tim DVI.
Dengan demikian saat ini, tim DVI masih mengumpulkan data ante mortem pihak keluarga untuk dijadikan profil pembanding.
"Jenazah yang hancur seperti dalam kecelakaan Sukhoi saja mampu diidentifikasi. Tetapi saya berharap korban-korban dalam kecelakaan ini bisa ditemukan dalam keadaan utuh sehingga memudahkan proses identifikasi," kata dia.
Tiga Jasad
Tim Badan SAR Nasional (Basarnas), Rabu pagi, kembali menemukan tiga jasad penumpang Air Asia QZ 8501 yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Tim Basarnas kembali menemukan tiga jasad dari dua laki-laki dan satu perempuan. Jasad perempuan menggunakan seragam pramugari,"ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Tim Basarnas menemukan jasad-jasad tersebut sekitar pukul 06.00 WIB.
Tim Basarnas telah mengevakuasi jenazah tersebut. Saat ini sudah berada di dalam KRI Bung Tomo.
Bambang menjelaskan jasad-jasad itu akan dibawa ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Jika sudah selesai, kami akan langsung menerbangkan ke Surabaya," tambah dia.