Esposin, JAKARTA -- Investigator Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT) mulai memeriksa kotak hitam (black box) pesawat Airasia QZ-8501 yang telah ditemukan. Kotak hitam itu diharapkan bisa segera mengungkap petunjuk penting soal penyebab kecelakaan tersebut hanya dalam hitungan hari.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Para penyelam telah menemukan voice cockpit recorder (CVR) menyusul penemuan flight data recorder (FDR), Senin (12/1/2014). Kotak hitam tersebut dikirim ke Jakarta untuk dianalisis dan dipastikan keduanya dalam kondisi bagus.
"Dalam satu pekan, saya kira kami sudah bisa mulai membacanya," kata Ketua Investigator KNKT, Mardjono Siswosuwarno, kepada Reuters.
Kotak hitam berwarna oranye itu memuat banyak data yang penting bagi investigator untuk mengetahui rangkaian kejadian jatuhnya Airbus A320-200 milik Airasia itu. Untuk mengunduh data FDR, hanya dibutuhkan waktu 15 menit.
Namun investigator harus menganalisis data hingga 25 jam dan parameter ribuan penerbangan, seperti kecepatan terbang, ketinggian, konsumsi bahan bakar, perubahan tekanan udara, dan input data ke pusat kontrol pesawat. "Masih banyak pekerjaan di depan kami untuk menganalisisnya," kata Mardjono Siswosuwarno.
Hari ini, investigator diharapkan bisa mulai mengunduh data CVR yang merekam pembicaraan selama dua jam terakhir antara pilot dengan petugas air traffic control (ATC). Sesuai prosedur, KNKT akan mengirim laporan awal ke International Civil Aviation Organization dalam 30 hari.