Esposin, PANGKALAN BUN – Ekor pesawat Airasia QZ 8501 berhasil ditemukan. Namun, rencana pengangkatan bagian besar ekor pesawat, Kamis (8/1/2015), diurungkan lantaran terkendala cuaca buruk.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Ekor pesawat berhasil ditemukan pada Rabu (7/1/2014). Di pencarian hari ke-12 Basarnas bersama TNI Angkatan Laut berencana mengangkat ekor pesawat Airasia QZ 8501 menggunakan floating bag.
Tiga penyelam diterjunkan untuk memasang sejumlah tali floating bag pada bagian ekor pesawat Airasia yang telah ditemukan. Tak berjalan sesuai rencana, proses pengangkatan bagian yang sebelumnya diduga terdapat black box itu diurungkan karena cuaca yang tidak mendukung.
Sersan Mayor Boflen Sirait, salah satu dari tiga penyelam menjelaskan upaya pengangkatan ekor pesawat pada hari ke-12 ini memang dipaksakan. Di sekitar ekor pesawat juga tidak ditemukan black box maupun jenazah.
“Ini memang dipaksakan. Gelombang laut cukup tinggi sekitar 4 meter, arus dasar laut juga sangat kencang dan Jarak pandang juga nyaris nol meter,” ungkap Boflen sebagaimana dipantau Esposin, dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi swasta TV One, Kamis (8/1/2015).
Lebih lanjut, Boflen yang saat itu berada di atas KRI Banda Aceh juga menuturkan ada tiga penyelam yang diterjunkan, dua orang bekerja memasang tali floating bag dan satu orang mengambil dokumentasi video.
Dilansir Antara, sebelumnya, Kepala Basarnas Marsdya TNI FHB Soelistyo menjelaskan bagaimana evakuasi dengan floating bag dilakukan. Ekor pesawat yang terangkat ke permukaan laut nantinya akan diangkat dengan crane yang mampu menahan beban maksimal 70 ton.
“Floating bag nantinya dipasang pada ekor pesawat. Setelah terangkat ke permukaan, nantinya akan diangkat dengan crane ke atas kapal Crestonyx,” terang Soelistyo terkait ditemukannya ekor pesawat Airasia.