Esposin, PANGKALAN BUN - Evakuasi terhadap korban pesawat Airasia QZ 8501 berlanjut. Pada Sabtu (3/1/2015), 8 jenazah yang diterima di KRI Banda Aceh diterbangkan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kedelapan jenazah tersebut diangkut menggunakan dua heli Bell milik TNI AL.
"4 Mayat diangkut menggunakan heli pertama, dan 4 mayat lagi di heli kedua," kata Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Laksma Abdul Rasyid di KRI Banda Aceh, Teluk Kumai, Kalimantan Selatan, dilansir Detik, Sabtu.
Kedelapan mayat ini diambil dari Kapal Diraja (KD) Pahang dan KRI Bung Tomo. KD Pahang menyerahkan satu jenazah, sementara KRI Bung Tomo tujuh jenazah.
Kedelapan korban pesawat AirAsia QZ8501 ini belum diketahui secara pasti identitasnya. Jenazah tersebut diambil dari kapal masing-masing dengan dijemput oleh lima anggota tim penyelam gabungan dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Intai Amfibi (Taifib) Marinir, Denjaka, dan Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair).
Mereka membawa perahu karet dari KRI Banda Aceh, kemudian menjemput jenazah ke KD Pahang dan KRI Bung Tomo secara bergantian, lalu kembali lagi ke KRI Banda Aceh. Kedua kapal tersebut? berada di sebelah kiri KRI Banda Aceh dengan jarak 1-2 nautical mile.
Pada bagian lain, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun mendatangkan lemari pendingin (cold storage) berukuran besar untuk menampung jenazah korban pesawat Airasia QZ 8501 yang akan dievakuasi.
"Cold storage itu berkapasitas sekitar 20 jenazah. Ini sebagai antisipasi kita kalau banyak jenazah yang dievakuasi dalam waktu bersamaan ke rumah sakit kita ini," kata Bupati Kotawaringin Barat H Ujang Iskandar di Pangkalan Bun seperti dilansir Antara.