by Miftahul Ulum Jibi Bisnis - Espos.id News - Sabtu, 3 Januari 2015 - 13:15 WIB
Esposin, SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) kecelakaan AirAsia QZ8501 melakukan uji petik autopsi terhadap korban pesawat yang jatuh pada Minggu (28/12/2014) lalu tersebut.
Prof. Budi Sampurna, ahli forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan dari 18 korban yang sudah berada di RS Bhayangkara per Sabtu (3/1/2015) siang, satu orang di antaranya sudah diautopsi.
"Kesimpulannya tidak untuk diumumkan, tapi untuk investigasi," jelasnya di Polda Jawa Timur, Sabtu.
Menurutnya, kru pesawat terbang untuk keperluan penyidikan harus diautopsi. Namun demikian, pemilihan siapa-siapa yang diperiksa lanjutan perlu pertimbangan penyidik kepolisian.
Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Jawa Timur dan Wilayah Tengah Polri, Kombes Pol dr. Budiyono, mengatakan autopsi juga akan dilakukan untuk sebagian penumpang dengan pola uji petik.
"Untuk kepentingan investigasi, paling tidak pilot dan co pilot dan untuk sampling penumpang," kata dia.
Menteri Kesehatan Nila Juwita Moeloek mengatakan paling diprioritaskan saat ini kepastian identitas korban. Sementara autopsi bertujuan mengetahui penyebab kematian korban.
Tim identifikasi juga menambahkan bila jasad korban rusak maka pemeriksaan identitas bisa menggunakan uji DNA. Termasuk pemeriksaan terhadap gigi bila fisik jenazah korban rusak sehingga ciri fisiknya tidak dikenali lagi.