Jakarta (Esposin) - PT Thiess Contractors Indonesia menargetkan proses pembangunan ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono dapat dimulai pada pertengahan 2012, menyusul penyelesaian pembebasan lahan yang saat ini telah mencapai 40%. Agar percepatan pelaksanaan bisa direalisasikan, perusahaan berharap pemerintah segera merampungkan kebutuhan sisa tanah yang harus dibebaskan tersebut.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Kami harapkan pembebasan lahan bisa tepat waktu pelaksanaannya, atau paling tidak pertengahan 2012 sudah rampung," ujar Maria, Rabu (2/11/2011). Selain itu, dia juga berharap pemerintah segera memulai proses pembebasan lahan ruas tol Serpong-Cinere yang sampai saat ini belum dimulai, karena belum dibentuknya tim pengadaan tanah (TPT) ruas tersebut. Khusus untuk rencana pendanaan, katanya, pihaknya masih dalam tahap awal diskusi dengan perbankan. Namun, dia optimistis sindikasi perbankan akan didapatkan dalam waktu dekat.
Sebelumnya, PT Thiess Contractors Indonesia telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 112 miliar atau 1% dari nilai investasi Rp 11,2 triliun untuk tiga ruas tol, menyusul telah ditandatanganinya amandemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) antara Thiess dan pemerintah.
Tiga ruas yang dipegang konsesinya oleh anak perusahaan PT Thiess yakni jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi sepanjang 90,10 km oleh PT Solo Ngawi Jaya; ruas tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT Ngawi-Kertosono Jaya dan ruas tol Serpong-Cinere sepanjang 10,14 km yang dipegang PT Cinere Serpong Jaya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan pemerintah telah menyiapkan sunk cost sebesar Rp 3 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk mendanai 30% konstruksi ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Menurutnya, subsidi anggaran tersebut tidak diberikan dalam bentuk dukungan dana kepada investor, tapi melalui pelaksanaan konstruksi sepertiga ruas tol Solo-Ngawi-Kertosono oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Pengucuran dana dukungan itu sendiri, katanya, akan dialokasikan dalam tiga tahun anggaran hingga 2014 ketika target proyek tersebut sudah dapat dioperasikan menyeluruh. "Bagian pemerintah dikerjakan secara paralel antara pembebasan lahan dan konstruksinya. Kita sudah mulai bangun jembatan dan jalan, baik dari arah Solo hingga Boyolali dan mulai dari Kertosono saat ini," ujarnya.
Selain dukungan untuk pembangunan konstruksi, pemerintah juga menganggarkan dana pembebasan lahan sebesar Rp 1,85 triliun untuk kedua ruas tersebut, yaitu Rp 1,3 triliun untuk Solo-Ngawi dan Rp550 miliar untuk Ngawi-Kertosono.
JIBI/Bisnis Indonesia/Mia Chitra Dinisari