by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Rabu, 19 September 2012 - 17:00 WIB
JOGJA—Potensi pencurian BBM bersubsidi di DIY dinilai sangat kecil. Pasalnya luas DIY tak begitu luas dengan pengawasan cukup ketat.
Sales Representatif Pertamina DIY, Fanda Chrismianto kepada Harian Jogja, Rabu (19/9) mengatakan, sejauh ini tak pernah ditemukan tindak pidana pencurian BBM saat distribusi dari Depo Pertamina ke SPBU. Ia mengatakan, menurut BPH Migas maupun Dinas Perindustrian, jumlah BBM yang diterima dan disalurkan selalu sama.
“Karena setiap hari dicatat berapa yang didistribusikan Pertamina dan berapa yang diterima 90 SPBU termasuk konsumsinya. Harus selalu klop,” terang Fanda.
Selain ketatnya pengawasan, kondisi geogrfis DIY menurutnya membuat potensi pencurian kecil. Luas daerah ini yang kecil memudahkan pemantauan penyaluran BBM.
Meurut Fanda, potensi pencurian biasanya terjadi di daerah padat industri dengan komoditi solar yang sering diincar.
Kendati potensi pencurian BBM kecil, Pertamina tetap memperketat pengawasan dengan merencanakan pemasangan GPS untuk memantau bahan bakar yang dikirim. “Kalau dengan GPS terpantau BBM-nya disalurkan atau tidak tapi saya belum tahu pasti kapan itu bakal dipasang,” tuturnya.(ali)