news
Langganan

PERTAMINA Mentahkan Ide Widjajono Jual Bensin Premix Rp7.200 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Dtc  - Espos.id News  -  Rabu, 4 April 2012 - 15:53 WIB

ESPOS.ID - ilustrasi (dok)

JAKARTA--Ide Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo agar SPBU Pertamina menyiapkan bensin jenis baru yakni premix RON 90 Rp7.200 dimentahkan. Pertamina menganggap ide tersebut tak mungkin.

Advertisement

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina M. Harun mengatakan, bisa saja SPBU menjual premic namun harganya tak mungkin Rp7.200.

"Bisa saja (Premix RON 90), tapi harganya tidak bisa Rp7.200 per liter. Harganya pasti tidak akan jauh berbeda dengan pertamax (Rp 10.200) yang memiliki oktan 92 dan Pertamax plus beroktan 95," kata Harun ketika dihubungi wartawan, di Jakarta, Rabu (4/4/2012).

Menurut Harun, kalau pemerintah seandainya ingin tetap membuat premix dengan harga Rp7.200 silakan campur sendiri antara premium dan pertamax

Advertisement

"Nggak bisa (Rp7.200) kalau mau ya campur sendiri aja," kata Harun dengai derai tawa.

Pasalnya menurut Harun, jika pencampuran premium dengan pertamax dan menjadikan premix dengan RON 90 harganya tidak akan jauh berbeda dengan pertamax dan sudah jelas disparitasnya masih jauh dengan premium.

"Masalahnya karena memang subsidinya (premium) sudah terlalu besar dibandingkan harga pasar. Bandingkan premium dengan harga keekonomian dengan harga pertamax bedanya cuma Rp300. Misal kalau pertamax harganya saat ini Rp10.000, harga premium keekonomian Rp9.700 per liter, jadi bukan masalah oktannya 90 atau 92 dan 88, tapi masalahnya besarnya subsidi tiap liter premium," papar Harun.

Advertisement

Tapi kalau mau dicoba, Pertamina mempersilakan. Namun Harun menyarankan orang-orang Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mencampur sendiri.

"Coba suruh anak-anak ITB mencampur sendiri. Tapi kalau mau pemerintah kasih intensif, bisa ke kita (Pertamina), pajaknya dihilangkan semua, bayangkan kalau Rp10.000 dikurangi Rp1.500 harganya bisa Rp8.500. Tapi apa mau pemerintah hilangkan pajak itu," tandasnya.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif