Untuk itu, PT Pertamina mulai mengantisipasi peningkatan konsumsi elpiji tersebut dengan menambah pasokan 10% dari kebutuhan normal rata-rata bulanan.
Assistant Manager External Relations PT Pertamina Jateng-DIY, Heppy Wulansari, menyampaikan Pertamina menyiapkan 50.753 metrik ton elpiji subsidi sepanjang Ramadan atau naik 10% dibanding kebutuhan normal 46.139 metrik ton. Sementara, untuk elpiji nonsubsidi Pertamina menyiapkan 9.693 metrik ton elpiji nonsubsidi atau naik 10% dari kebutuhan normal 8.812 metrik ton.
Antisipasi kebutuhan ini lebih besar dibanding realisasi kenaikan konsumsi pada Ramadan tahun lalu. Pertamina mencatat konsumsi elpiji subsidi ukuran 3 kilogram hanya naik 7%. Sementara, konsumsi elpiji nonsubsidi naik 3%.
Di awal Ramadhan ini, lanjut Heppy, agen elpiji, stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) diminta untuk menambah waktu pelayanannya. Sementara, pada libur Lebaran hingga Lebaran ketupat, diinstruksikan tetap buka. ”Untuk mengantisipasi banyaknya pangkalan elpiji yang tutup pada saat Lebaran, maka kami akan menambah outlet penjualan elpiji di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Harapannya agar masyarakat lebih mudah mendapatkan elpiji jika pangkalan tutup,” kata Heppy, kepada Esposin, Sabtu (21/7). JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah