Esposin, KARANGANYAR - TNI Angkatan Udara menyiapkan tiga pesawat pengintai untuk menjaga perairan RI. Hal itu dilakukan sebagai respons atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menenggalamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan RI.
Demikian disampaikan Kepala Staf TNI AU (KSAU), Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, kepada wartawan seusai pelantikan 165 perwira lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) angkatan ke-17, di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo, Colomadu, Karanganyar, Kamis (27/11/2014).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
KSAU menyatakan pengamanan maritim meliputi permukaan laut ke atas. “TNI AU sudah menyiapkan semua alutsista, pemerintah mau menggerakkan yang mana,” ujar Putu.
Untuk mengamati lautan dari udara, TNI AU menggunakan pesawat Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Jika ada kapal asing pencuri ikan, jajaran TNI AU tak segan untuk menembaknya sebagaimana perintah Presiden.
“Kalau diperintahkan menembak, ya kami tembak,” ujar Putu.
Sebelumnya, Jokowi jengkel dengan praktik pencurian ikan (illegal fishing) oleh nelayan asing sehingga memerintahkan jajarannya untuk menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan itu.
Usulan penenggelaman kapal asing itu berasal dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang marah dengan pencurian ikan di perairan Indonesia.
Dalam kesempatan itu, KSAU melantik 157 siswa pria dan delapan siswa wara yang berasal dari berbagai korps yang menjalani delapan bulan pendidikan. Terpilih sebagai lulusan terbaik adalah Letda (Pom) I Komang Suparna dari Paspampres.