Seperti diberitakan Esposin sebelumnya, polisi sebagaimana diungkapkan Kasatintelkam Polresta Solo, Kompol Muhammad Fahrudin, Kamis (5/9/2013), menegaskan pihaknya tidak memberikan izin maupun rekomendasi atas pertandingan Persis Solo kontra PSS Sleman di Stadion Manahan Solo tersebut.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Keputusan itu diambil setelah ada pertimbangan dari pihak Ditintelkam Polda Jateng dan Ditintelkam Polda DIY. Dalam koordinasi itu diputuskan, jika pertandingan itu digelar harus digelar di luar Jawa Tengah. Namun, Fahrudin menyebut ada pihak-pihak yang memaksakan kehendak ingin pertandingan itu tetap digelar di Solo.
“Jadi, kami menerjunkan personel pengamanan meski kami sendiri tidak memberikan rekomendasi. Atas terselenggaranya pertandingan kami memberi persyaratan, pertandingan tidak boleh ada penonton. Tapi kenyataannya syarat itu tidak dipenuhi,” papar Fahrudin melalui telepon.
Alhasil polisi dan instansi sampingnya akhirnya terpaksa menerjunkan personel pengamanan. Nyatanya, sesuai kekhawatiran, terbukti. Laga lanjutan Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) antara Persis Solo melawan PSS Sleman di Stadion Manahan, Rabu (4/9/2013), berbuntut rusuh.
Saat didesak siapa pihak yang memaksakan kehendak itu, Fahrudin menyebut panitia pelaksana (panpel) dan pengurus Pasoepati. Mereka berdalih Persis akan didiskualifikasi jika laga tidak digelar. “Pengalaman ini biar jadi pembelajaran.”