Esposin, SOLO — Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan tegas jajarannya untuk mencari dan memberikan bantuan maksimal pasca-serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga seorang prajurit gugur di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (16/4/2023).
"Panglima TNI secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal (terkait dengan insiden penembakan prajurit TNI oleh KKB di Mugi-Man, Nduga)," terang Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (17/4/2023), mengutip Antara.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sebelumnya, ia menyampaikan satu orang prajurit Yonif 321/GT bernama Pratu Miftahul Airifin gugur saat melaksanakan tugas di Mugi-Man, Nduga.
Pada awalnya, Pratu Arifin, sapaan akrab Pratu Miftahul Arifin, bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Namun kemudian, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter. Julius menambahkan saat ini TNI mengalami kesulitan untuk menghubungi Satgas Yonif R 321/GT karena kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Yang paling menyulitkan dalam operasi ini adalah cuaca. Kondisi pilot sudah diketahui areanya. Operasinya sudah semakin mengerucut dan terfokus. Jadi, (terkendala) cuaca dan ini sangat tidak menentu di Papua," ungkapnya.
Sebelumnya pada Rabu (5/4/2023), Panglima TNI optimistis Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens bisa dibebaskan dengan selamat.
"Insyaallah optimistis. Ya, optimistis," ujar Yudo. Yudo optimistis Philip selamat apabila pembebasan dilakukan dengan cara persuasif.
Menurut dia, jika penyelamatan dilakukan dengan cara militer, KKB tidak segan untuk menembak pilot tersebut.
"Apabila saya bebaskan dengan cara militer, saya sudah monitor dari pembicaraan, 'nanti kalau ketemu TNI bunuh saja, tembak saja, nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini'," kata dia.
Dia menambahkan pembebasan dengan cara operasi militer justru mengancam keselamatan masyarakat.
Oleh karena itu, Yudo akan mengedepankan cara-cara persuasif dalam menyelamatkan Pilot Susi Air menjalin komunikasi dengan tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah setempat.
Sumber: Antara