Esposin, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,02% atau 2 poin ke 13.053/US$ pada perdagangan hari ini, Senin (31/10/2016).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Namun, pergerakannya kemudian berbalik menguat meski hanya sebesar 0,01% atau 1 poin ke posisi 13.050/US$. Pada pukul 08.03 WIB, rupiah kembali melemah 4 poin atau 0,03% ke Rp13.055/US$.
Pada Jumat (28/10/2016) lalu, rupiah ditutup terdepresiasi 18 poin atau 0,14% ke level Rp13.051/US$. Pelemahan nilai tukar rupiah di akhir pekan dipengaruhi oleh pergerakan indeks dolar AS yang terdorong oleh meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga acuan pada Desember.
Seperti dilansir Bloomberg, probabilitas kenaikan Fed Fund Rate pada Desember 2016 mencapai 73%, menjelang rapat The Fed pada 1 – 2 November 2016, di saat rupiah ditutup pada Jumat lalu.
Melemahnya rupiah di akhir pekan, terjadi di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara bergerak mixed. Dolar Singapura menguat 0,03%, baht Thailand naik 0,12%, ringgit Malaysia melemah 0,34%, dan peso Filipina turun 0,01%.