SOLO—Penyidik Polresta Solo menelusuri kemungkinan pelaku perampokan di Toko Emas Aladin, Mojosongo, Jebres, Solo adalah jaringan teroris.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Pasalnya, peristiwa yang mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah itu terjadi tak lama setelah kejadian di Tambora, Jakarta Barat.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Edy Suranta Sitepu, saat dimintai konfirmasi Esposin, Jumat (22/3/2013), menyampaikan pihaknya kini tengah intensif berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk menyelidiki segala kemungkinan, termasuk adanya dugaan pelaku adalah anggota jaringan teroris.
Dugaan itu mengemuka setelah penyidik mengetahui waktu terjadinya perampokan di Mojosongo itu tak lama setelah perampokan toko emas di Tambora, Jakarta Selatan.
Peristiwa di Mojosongo terjadi pada Rabu (20/3), sedangkan perampokan di toko emas yang beralamat di Jl Tubagus Angke RT 008/RW 010, Tambora, terjadi pada Minggu (10/3).
“Kemungkinan itu masih kami selidiki,” jelas Edy mewakili Kapolresta, Kombes Pol Asjima’in.
Kemungkinan itu tetap akan didalami, lanjut Edy, meski penyidik belum menemukan bukti yang mengarah kepada keterlibatan teroris.
Menurutnya, bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) sekecil apa pun sangat penting untuk kepentingan penyelidikan. Dikatakannya, tim olah TKP telah mendapatkan beberapa sidik jari. Hanya, pemilik sidik jari itu belum diketahui apakah milik para perampok atau orang lain.