Jakarta--Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia (Pepabri) mensinyalir adanya pihak-pihak yang mencoba membuat kisruh pasca pemilihan presiden. Salah satunya lewat selebaran yang sifatnya provokatif.
"Mungkin anda pernah temukan atau baca selebaran yang bersifat atau bernada provokatif kan," kata Ketua Umum Pepabri, Jenderal (purn) Agum Gumelar saat jumpa pers di kantor Pepabri, Jakarta, Senin (10/8).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Menurut Agum selebaran atau provokasi seperti itu sebaiknya disikapi dengan bijak. "Kalau tak disikapi dengan bijak, arahnya juga akan tidak baik," ujarnya.
Sebab hal-hal seperti ini, lanjut Agum, berpotensi menimbulkan kesalahpahaman, ketegangan, yang berujung membingungkan atau menimbulkan keresahan pada masyarakat.
"Ya mudah-mudahan saja sinyalemen (kisruh) ini tidak terjadi," kata Agum.
Agum menilai selebaran berbau provokasi ini berkembang karena ketidakpuasan penyelenggaraan pemilu. Menurutnya memang harus diakui bahwa masih ada kelemahan dalam pemilu.
Namun, permasalahan yang ada harus diselesaikan di tingkat Mahkamah Konstitusi (MK) agar memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan bagi semua pihak. tempointeraktif/fid