by Sholahuddin Al Ayyubi Jibi Bisnis - Espos.id News - Kamis, 7 Mei 2015 - 18:55 WIB
Esposin, JAKARTA — Wacana penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan melengkapi penyidik lembaga itu dari kalangan TNI disambut baik warga dunia maya, Internet. Nyatanya, KPK sendiri justru membantah kemungkinan melengkapi penyidiknya dari kalangan tentara.
Bantahan atas rencana perekrutan tentara sebagai penyidik KPK tersebut, Kamis (7/5/2015), disampaikan pelaksana tugas pimpinan KPK Johan Budi saat dimintai konfirmasi oleh pers di Jakarta. Menurut Johan, pihaknya tidak meminta tenaga bantuan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengisi posisi penyidik KPK.
Menyusul tersebarnya kabar jajaran penyidik KPK bakal diperkuat tentara sejatinya telah direspons positif oleh pembaca media massa online yang mengakses berita tersebut, tak terkecuali berita yang dimuat Esposin. TNI pun sebelumnya telah menegaskan kesiapan untuk menugaskan anggotanya menjadi penyidik di KPK, menyusul adanya wacana untuk perekrutan penyidik KPK dari kalangan TNI.
Menurut Johan Budi, permintaan bantuan KPK ke TNI bukan untuk menguatkan jajaran penyidik, melainkan posisi pendukung. "Bukan penyidik, tapi posisi-posisi pendukung," tuturnya.
Menurut Johan, tenaga yang dibutuhkan KPK dari TNI adalah Kepala Bagian Pengamanan, bukan untuk bagian penyidik KPK yang selama ini diisi dari unsur kepolisian. Kendati demikian, menurut Johan, pihak KPK masih melakukan pengkajian untuk memasukkan unsur TNI ke dalam institusi penegak hukum KPK. "Misalnya (untuk posisi) Kabag (Kepala Bagian) pengamanan. Tapi masih dilihat dari sisi aturan dan undang-undangnya," tukasnya.