SOLO—Pelayanan penukaran uang rusak di Kantor Bank Indonesia (BI) Solo dihentikan sementara selama bulan Ramadhan.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Deputi Pemimpin BI Solo Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern (SPMI), Tigor Silalahi menyampaikan pelayanan penukaran uang rusak butuh waktu yang lama.
“Melayani penukaran uang rusak itu sangat makan waktu. Karena, uang rusak tidak bisa dihitung dengan mesin dan harus diteliti satu per satu. Kalau jumlah uang yang ditukar banyak dan tetap kami layani, maka kasihan masyarakat yang antre di belakangnya,” kata Tigor, saat ditemui Esposin di ruang kerjanya, Senin (23/7/2012).
Dia mengatakan, sepanjang Ramadhan ini pihaknya fokus pada penukaran uang baru. “Dan saya rasa masyarakat tidak ada yang keberatan. Karena memang sekarang momennya ya tukar uang baru. Yang punya uang rusak agar disimpan dulu dan ditukar setelah Lebaran,” imbuh dia.
Sementara itu, aktivitas hari pertama penukaran uang baru di Kantor BI Solo dilayani di kantor lama. Antusias masyarakat cukup tinggi. Terlihat, angka antrean pada pukul 10.00 WIB sudah mencapai 300-an orang. Pada hari pertama pelayanan penukaran uang ini, BI Solo mengeluarkan modal pertama senilai Rp3 miliar. “Untuk hari pertama kebutuhannya biasanya belum terlalu banyak,” ucap Tigor