"Kalau sampai negara ini dipimpin oleh pecatan kopasus, tak terpikirkan olehku. Takutnya kejahatan akan merajalela. Ya Allah aku hanya pengen hidup tenang, menangkan jokowi ya Allah, karena aku sangat yakin dengan kepemimpinannya jokowi kalau beliau bisa menjadi presiden RI", tulis Brama mengaku Bribda Candra Tanzil bertugas di Kompi 4 Den A Sat Brimobda Polda Jatim.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dilansir Detik, Kamis (6/11/2014), kasus Brama kini tak kalah mendapat sorotan seperti Arsyad. Memang kasusnya berada dalam dua konteks, yaitu menghina Prabowo (UU ITE) dan mencemarkan nama institusi Polri saat Pemilu Presiden.
Namun setali dua uang dengan orang tua Arsyad, Sulastri ibu Brama juga meratap menangis meminta anaknya dibebaskan. (Baca: Fadli Zon Diminta Besuk Penghina Prabowo)
Sebelumnya, aktivis sosial media, Ulin Yusron dan pengamat politik Fadjorel Rachman ramai-ramai mention akun Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. Keduanya meminta Fadli Zon untuk menjenguk seorang terdakwa kasus penghinaan terhadap Prabowo Subianto.
Keduanya juga menyertakan foto surat kabar Surya dengan menyorot artikel berjudul Penghina Prabowo Jadi Terdakwa. (Baca: Penghina Prabowo Jadi Terdakwa)
Kabar ini tampaknya dengan cepat tersebar di lini masa. Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi juga ikut berkomentar. “Nah lho :)),” jawab burhan menanggapi cuitan “@imanlagi: Pak wakil ketua DPR @fadlizon ngga mau belain orang ini juga paaaaak?!”